
*Jangan menyalahkan rakyat
Kalian lihat kompilasi foto2 ini? Lihatlah, duluu, KRL Jabodetabek itu mengerikan. Kacau balau. Namanya juga ribuan penumpang, susah diatur. Duluuu, orang2 sibuk menyalahkan penumpang, susah diatur, susah diubah, memang sudah sifat orang Indonesia begini.
Tapi ternyata, saat ada pemimpin yg visioner, berani, tegas, pintar, masalah ini selesai loh? Lewat langkah2 yg kongkrit. Lewat strategi2 yg brilian. Beres loh? Jadi rapi. Bagus.
Kok bisa? Karena memang ada yg niat, dan mau mengubahnya.
Jadi, ayolah, berhenti menyalahkan rakyat kecil jika ada masalah.
Kasus suporter Arema yg mati 120 lebih ini misalnya. Wow banget deh, siapapun yg menyalahkan suporter, kamu harus lihat contoh KRL ini. Kamu teh nyalahin suporter, simpel karena belain polisi, belain pemerintah. Orang2 ini korslet, mudah banget nyalahin suporter, dia tidak bisa membayangkan jika sesuatu itu bisa diubah.
Suporter bola itu bisa diubah. Jika kamu bisa mengubahnya.
Tapi bagaimana mau diubah, kompetisi kamu itu carut-marut. Coba lihat deh kasus2 selama ini. Pemain berantem, mukul wasit, dll, dsbgnya. Belum lagi skandal2 lain. Jangankan mau mengubah suporter, mengubah manajemen liga, panpel, dll sj kamu tidak bisa.
Tapi begitulah, bagi orang2 berpikiran pendek, maka solusi mudahnya adalah: salahkan rakyat saja! Apalagi bagi buzzer2 yg mentalnya memang hanya sibuk menjilat kelompoknya saja.
Banjir? Salahkan rakyat yg buang sampah sembarangan. Pengangguran tinggi? Salahkan rakyat yang pemalas. Hutan2 rusak? Salahkan rakyat yg buka kebun. Pokoknya semua salah rakyat. Bahkan saat idola dia tdk menang pilpres besok lusa, dia akan komen: ‘Rakyatnya goblok!’ Tapi coba kalau idolanya menang, ‘Rakyat itu sudah pintar.’
Orang2 ini, yg menyalahkan suporter atas kasus Kanjuruhan, adalah contoh orang2 yg sebenarnya penyakit bagi negeri ini. Mereka boleh jadi tdk mencintai negeri ini. Mereka tdk berharap ada perbaikan. Bagi mereka, yg masalah adalah rakyatnya. Lupa, heh, dia juga rakyat. What? Dia berharap jadi komisaris? Kasihan.
Sy sih, yakin sekali, suporter bisa diubah, rakyat bisa diubah, sepanjang memang mau.
Sumber : *Tere Liye